Rabu, 28 Maret 2012

Berawal dari perkenalan itu.
Dengan rasa tersipu malu.
Aku pun tak bisa menahan laju senyumku.
Yang tercipta karna kekagumanku.

Kau..
Wanita yang baru ku kenal dalam hidupku.
Namun kau mampu memberi warna pelangiku.
Dan mampu menciptakan sesuatu yg baru.

Kau..
Wanita yang baru kukenal dalam perjalanan hidupku.
Namun kau mampu memberi sinar dalam hatiku.
Dan mampu mengajarkan sesuatu yg belum ku tahu.

Entah apakah ini rencana Sang Kuasa.
Yang mempertemukan aku dengan dirimu.
Ataukah ini anugerah terindahNYA.
Yang mampu memberikan semangat baru dalam hidupku.

DEMOKRASI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Apakah demokrasi itu? Apakah negara ini sudah demokrasi? Sengaja pertanyaan ini di munculkan karena teman-teman mungkin sudah mengerti dengan pertanyaan yang kami ajukan tersebut di atas. Karena kami punya pandangan produk dan atribut yang berkaitan dengan demokrasi itu merupakan produk luar negeri. Sedangkan negara kita sendiri tidak memiliki kejelasan yang tepat tentang demokrasi itu sendiri. Lalu kalau kita melihat bentuk demokrasi dalam struktur pemerintahan kita dari level negara, provinsi, kabupaten, hingga kecamatan hampir dapat dipastikan di level ini hanya proses pembuatan kebijakan sementara kalau kita mencari demokrasi yang berupa ciri khas yang dapat mewakili bahwa negara kita mempunyai diri demokrasi tersendiri itu dapat dilihat di level desa.Di desa-desa sistem yang demokrasi masih kuat dan hidup sehat sebagai bagian adat istiadat yang hakiki.Dasarnya adalah pemilikan tanah yang komunal yaitu setiap orang yang merasa bahwa ia harus bertindak berdasarkan persetujuan bersama. Struktur demokrasi yang hidup dalam diri bangsa Indonesia harus berdasarkan demokrasi asli yang berlaku didesa. Gambaran dari tulisan ini tidak lain dari pola-pola demokrasi tradisional yang dilambangkan oleh musyawarah dalam pencapaian keputusan dan gotong royong dalam pelaksanaan keputusannya tersebut. Dari gambaran di atas, kami rasa hal ini pula yang menginspirasi demokrasi pancasila yang selalu menjadi Kiblat negara kita dalam menapaki kehidupan berbangsa dan bernegara masih perlu ditelaah atau dikaji secaralebih dalam lagi. Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang dihayati oleh bangsa dan negara Indonesia yang dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila yang tidak mungkin terlepas dari rasa kekeluargaan. Akan tetapi yang menjadi pandangan kita sekarang. Mengapa negara ini seperti mengalami sebuah kesulitan besar dalam melahirkan demokrasi. Banyak para ahli berpendapat bahwa demokrasi pancasila itu merupakan salah satu demokrasi yang mampu menjawab tantangan jaman karena semua kehidupan berkaitan erat dengan nilai luhur Pancasila..







B.PERMASALAHAN
Adapun masalah yang ditinjau dan dianalisis adalah antar lain:
-Demokrasi
-Demokratisasi
-Demokrasi Pancasila
-Aspek demokrasi

C.TUJUAN
Agar kita dapat membedakan antara paham demokrasi satu dengan demokrasiyang kita pakai di Indonesia. Sehingga kita dapat mengerti apa sisi yang unggul di dalamdemokrasi Pancasila

BAB II TINJAUAN TEORI
Dalam tataran normatif, prinsip-prinsip demokrasi universal dapat kita pelajaridari berbagai tulisan. Namun, dalam tahap penerapannya kadang terjadi perbedaan atau bahkan dipraktekkan secara salah. Dalam hal ini beberapa faktor seperti faktor mentaldan sosio-kultural sangat berpengaruh. Demokrasi selalu mencoba melakukan pengaturanmengenai “Distribusi apa saja” yang diperebutkan dan mengatur cara-cara pendistribusiannya.Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang baru saja membangundemokrasi setelah keluar dari otoritarianisme orde baru pada tahun 1998. meskidemikian hingga kini banyak kalangan berpendapat bahwa Indonesia masih dalam tahap“Demokratisasi”. Artinya demokrasi yang kini coba kita bangun belum benar-benar berdiri dengan mantap. Masih banyak hal yang perlu dibangun, bukan hanya berkaitandengan sistem politik, tetapi juga budaya, hukum, dan perangkat-perangkat lain yang penting bagi tumbuhnya demokrasi dan masyarakat madani.Sebagai sebuah gagasan, demokrasi sebenarnya sudah banyak dibahas atau bahkan dicoba diterapkan di Indonesia. Pada awal kemerdekaan Indonesia berbagai haldengan negara-masyarakat telah diatur dalam UUD 1945. Para pendiri bangsa berharapagar terwujudnya pemerintahan yang segenap tumpah darah Indonesia, mewujudkankesejahteraan umum dan ikut serta dalam perdamaian dunia. Semua itu merupakangagasan-gagasan dasar yang melandasi kehidupan negara yang demokratis.


BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi Pancasila
a. Demokrasi pancasila adalah Paham demokrasi yang bersumber pada kepribadiandan falsafah hidup bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti dalam ketentuan-ketentuan seperti dalam pembukaan UUD 1945.
b. Demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmatkebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan Yang Maha Esa, yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia danyang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
c. Ensiklopedi IndonesiaDemokrasi Indonesia berdasarkan Pancasila yang meliputi bidang-bidang politik sosial ekonomi, serta yang dalam penyelesaian masalah-masalah nasional berusahasejauh mungkin menempuh jalan permusyawaratan untuk mencapai mufakat.


B. Prisip-Prinsip Demokrasi Pancasila
Adapun Prinsip-prinsip Pancasila:
a. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia
b.Keseimbangan antara hak dan kewajiban
c. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepadaTuha
Yang Maha Esa, diri sendiri, dan orang lain
d. Mewujudkan rasa keadilan sosial
e. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
f. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaang.Menjunjung tinggi tujuan
dan cita-cita nasional.




BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Dengan demikian telah kita lihat bahwa demokrasi di Indonesia telah berjalandari waktu ke waktu. Namun kita harus mengetahui bahwa pengertian DemokrasiPancasila adalah demokrasi yang dihayati oleh bangsa dan negara Indonesia yang dijiwaidan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila. Adapun aspek dari DemokrasiPancasila antara lain di bidang aspek Aspek Material (Segi Isi/Subsrtansi), Aspek Formal, Aspek Normatif, Aspek Optatif, Aspek Organisasi, Aspek Kejiwaan. Namun haltersebut juga harus didasari dengan prinsip pancasila dan dengan tujuan nilai yangterkandung di dalamnya. Oleh karena itu, kita dapat merasakan demokrasi dalam istilahyang sebenarnya.


Daftar Pustaka

MM, Drs. Budiyanto. 2002. Kewarganegaraan SMA Untuk Kelas X.
Jakarta: Erlangga.

Dkk, Suardi Adubakar. 2002. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Untuk Kelas2 SMU . Bogor: Yudistira.

Perilaku antar kelompok dan manajemen konflik

1. Dampak konflik terhadap manajemen



Dampak Konflik
Konflik dapat berdampak positif dan negatif yang rinciannya adalah sebagai berikut :
A. Dampak Positif Konflik
bila upaya penanganan dan pengelolaan konflik karyawan dilakukan secara efisien dan efektif maka dampak positif akan muncul melalui perilaku yang dinampakkan oleh karyawan sebagai sumber daya manusia potensial dengan berbagai akibat seperti:
1. Meningkatnya ketertiban dan kedisiplinan dalam menggunakan waktu bekerja, seperti hampir tidak pernah ada karyawan yang absen tanpa alasan yang jelas, masuk dan pulang kerja tepat pada waktunya, pada waktu jam kerja setiap karyawan menggunakan waktu secara efektif, hasil kerja meningkat baik kuantitas maupun kualitasnya.
2. Meningkatnya hubungan kerjasama yang produktif. Hal ini terlihat dari cara pembagian tugas dan tanggung jawab sesuai dengan analisis pekerjaan masing-masing.
3. Meningkatnya motivasi kerja untuk melakukan kompetisi secara sehat antar pribadi maupun antar kelompok dalam organisasi, seperti terlihat dalam upaya peningkatan prestasi kerja, tanggung jawab, dedikasi, loyalitas, kejujuran, inisiatif dan kreativitas.
4. Semakin berkurangnya tekanan-tekanan, intrik-intrik yang dapat membuat stress bahkan produktivitas kerja semakin meningkat. Hal ini karena karyawan memperoleh perasaan-perasaan aman, kepercayaan diri, penghargaan dalam keberhasilan kerjanya atau bahkan bisa mengembangkan karier dan potensi dirinya secara optimal.









B. Dampak Negatif Konflik
Dampak negatif konflik, sesungguhnya disebabkan oleh kurang efektif dalam pengelolaannya yaitu ada kecenderungan untuk membiarkan konflik tumbuh subur dan menghindari terjadinya konflik. Akibatnya muncul keadaan-keadaan sebagai berikut:
1. Meningkatkan jumlah absensi karyawan dan seringnya karyawan mangkir pada waktu jam-jam kerja berlangsung seperti misalnya ngobrol berjam-jam sambil mendengarkan sandiwara radio, berjalan mondar-mandir menyibukkan diri, tidur selama pimpinan tidak ada di tempat, pulang lebih awal atau datang terlambat dengan berbagai alasan yang tak jelas.
2. Banyak karyawan yang mengeluh karena sikap atau perilaku teman kerjanya yang dirasakan kurang adil dalam membagi tugas dan tanggung jawab.
Seringnya terjadi perselisihan antar karyawan yang bisa memancing kemarahan, ketersinggungan yang akhirnya dapat mempengaruhi pekerjaan, kondisi psikis dan keluarganya.
3. Banyak karyawan yang sakit-sakitan, sulit untuk konsentrasi dalam pekerjaannya, muncul perasaan-perasaan kurang aman, merasa tertolak oleh teman ataupun atasan, merasa tidak dihargai hasil pekerjaannya, timbul stres yang berkepanjangan yang bisa berakibat sakit tekanan darah tinggi, maag ataupun yang lainnya.
4. Seringnya karyawan melakukan mekanisme pertahanan diri bila memperoleh teguran dari atasan, misalnya mengadakan sabotase terhadap jalannya produksi, dengan cara merusak mesin-mesin atau peralatan kerja, mengadakan provokasi terhadap rekan kerja, membuat intrik-intrik yang merugikan orang lain.








2. Sumber terjadinya konflik antara kelompok

Beberapa hal umum yang kita ketahui tentang munculnya konflik dalam kelompok adalah ketidak percayaan ada anggota kelompok lain, kurangnya kekuatan seorang pemimpin kelompok, atau penangkapan informasi yang salah yang dapat membuat salah paham para anggota kelompok.
Kurangnya rasa kepercayaan terhadap sesama, itu akan menimbulkan konflik antar kelompok. Kurangnyya peran seorang pemimpin dari sebuah kelompok.
Istilah konflik cenderung menimbulkan respon-respon yang bernada ketakutan atau kebencian, padahal konflik itu sendiri merupakan suatu unsur yang penting dalam pengembangan dan perubahan. Konflik dapat memberikan akibat yang merusak terhadap diri seseorang, terhadap anggota-anggota kelompok lainnya, maupun terhadap masyarakat. Sebaliknya, konflik juda dapat membangun kekuatan yang konstruktif dalam hubungan kelompok. Konflik merupakan suatu sifat dan komponen yang penting dari proses kelompok, yang terjadi melalui cara-cara yang digunakan orang untuk berkomunikasi satu sama lain..
Konflik mengandung suatu pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar dan perang. Dasar konflik berbeda-beda.
Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibeda-bedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya, misalnya kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi pada lingkungan yang paling kecil yaitu individu, sampai kepada lingkup yang luas, yakni masyarakat.

Senin, 19 Maret 2012

perilaku individu terhadap organisasi

BAB 1
1. Pengertian Organisasi
Organisasi adalah wadah serta proses kerja sama sejumlah manusia yang terikat dalam hubungan formal dalam rangkaian hirarki untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Organisasi bukanlah tujuan tetapi alat untuk mencapai tujuan. Sebagai bagian dari administrasi, organisasi adalah merupakan wadah dimana kegiatan management dijalankan. Karena itu tujuan dari organisasi adalah juga merupakan tujuan management.
Dalam usaha mencapai tujuan keorganisasian, management memiliki peran agar proses pencapaian tujuan tersebut dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Dengan menerapkan prinsip-prinsip management seperti planning, organizing, actuating, controlling dan lain sebagainya tujuan organisasi dapat diupayakan untuk dicapai dengan lebih baik.
Management memberi efektifitas dan efisiensi kerja yang lebih baik bagi suatu organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam mencapai tujuan tersebut, management memanfaatkan sumber daya yang tersedia atau berpotensi.
2. Definisi perilaku organisasi
Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja.
Perilaku organisasi juga dikenal sebagai Studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang Sumber daya manusia dan psikologi industri serta perilaku organisasi.





Tiga dimensi yang berkaitan dengan perilaku organisasi;
1. Dimensi Konsep, Dimensi ini mencakup Ilmu pngetahuan, sosiologi, antropologi budaya dan seluaruh elemen sosial yang mempengaruhi berdirinya ilmu pengetahuan yang saling berkaitan.
2. Dimensi Sistem, Dimensi ini mencakup bagaimana proses manajemen yang dilakukan untuk melakukan suatu kegiatan secara efektif dan efisien yang di kemas dengan pendekatan-pendekatan matematis atau logika.
3. Dimensi Manusia, Dimensi iniadalah faktor penentu dalam organisasi yang tercermin dari ilmu psikologi. karena, adanya organisai adalah adanya manusia.
Ketiga dimensi diatas mencakup polosfi dasar lahirnya ilmu perilaku organisai yang terdiri dari mulitidisiplin ilmu Antroplogi Kultural, sosiologi, psIkologi dan ManJemen, sehingga dengan penedekatan ilmu-ilmu tersebut perolaku organisai dapat dibahas.dalam tatran konsep ilmu ini membahas seluruh kegiatan organisai yang di dalamnya terdapat, perilaku manusia, budaya, sosial dan sistem yang mendukung adanya organisasi tersebut. sehingga antara manusia dan organisasi dapat saling mempengaruhi.

3. Pendekatan Mengenai Fungsi Organisasi
Teori pertama yg memiliki berkaitan dengan pendekatan ini adalah teori birokrasi yang diperkenalkan oleh Max Weber, seorang teoritis terkenal sepanjang zaman. Ia mendefinisikan organisasi sebagai system suatu aktivitas tertentu yang bertujuan dan berkesinambungan.
Ia juga mengemukakan adanya tiga jenis kewenangan yaitu :
a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah benar menurut ukuran tradisi.
b. Kewenangan birokratik merupakan bentuk yang paling relevan dalam birokrasi, karena kekuasaan diperoleh dari aturan-aturan birokrasi yang disepakati oleh seluruh anggota organisasi.
c. Kewenangan karismatik merupakan kekuasaan yang diperoleh karena karisma dari kepribadian seseorang



BAB 2
Variabel yang Mempengaruhi Perilaku Individu
A. Variabel-Variabel Dependen
Variabel-variabel dependen tersebut antara lain :
1. Produktivitas
2. Keabsenan (kemangkiran)
3. Pengunduran diri (keluar masuknya karyawan)
4. Kepuasan kerja

B. Variabel-Variabel Independen
1. Variabel-variabel level individu
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Status perkawinan
d. Masa kerja
2. Variabel-variabel level kelompok
3. Variabel-variabel level system organisasi
KONSEP DAN PRINSIP MOTIVASI DALAM PERILAKU ORGANISASI
Motivasi dalam perilaku organisasi dikenal sebagai kemauan untuk berjuang/ berusaha ke tingkat yang lebih tiggi untuk mencapai tujuan organisasi, dan untuk memeproleh kepuasan dalam pemenuhan-pemenuhan kebutuhan pribadinya.

• Teori Klasik tentang Motivasi :
Teori hirarki kebutuha bahwa dalam diri setiap orang ada hierarki lima kebutuhan, yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman, social, penghargaan, dan aktualisasi diri. Jika setiap kebutuhan sebelumnya telah terpuaskan secara substansial, maka kebutuhan berikutnya akan menjadi tuntutan yang dominant bergerak secara hirarki.

• Teori Motivasi Higienis Hubungan seseorang dengan pekerjaannya itu merupakan sesuatu yang mendasar, dan sikap orang tersebut terhadap pekerjaannya dapat menentukan kesuksesan atau kegagalannya. Menurut teori ini jawaban karyawan di kala baik sangat berbeda secara signifikan dengan di kala mereka merasa buruk tentang pekerjaannya. Pernyataan Herzberg yaitu “Lawan dari kepuasan adalah tidak ada kepuasan”, dan “Lawan dari ketidak puasan adalah tidak ada ketidakpuasan”.














BAB 3
PERILAKU KELOMPOK DAN INTERPERSONAL
Pengertian Beberapa Jenis Kelompok
1. Kelompok
Kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi dan
saling bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai tujuan
tertentu.
2. Kelompok Formal
Kelompok formal adalah kelompok kerja bentukan yang
didefinisikan oleh struktur oraganisasi dengan penugasan kerja
yang sudah ditentukan. Perilaku-perilaku yang harus ditunjukan di
dalam kelompok ini ditentukan dan diarahkan ke sasaran
organisasi.
3. Kelompok Informal
Kelompok informal adalah kelompok yang tidak terstruktur formal
dan tidak ditentukan oleh oraganisasi, dan terjadi karena respons
terhadap kebutuhan akan hubungan sosial. Kelebihannya adalah
kelompok ini bisa memenuhi kebutuhan sosial anggotanya yang
dapat mempengaruhi perilaku dan kinerja anggotanya itu.




4. Kelompok Komando
Kelompok komando adalah kelompok yang terdiri dari individuindividu

yang melapor langsung kepada manajer tertentu, atau
dengan kata lain kelompok komando adalah manajer dan semua
bawahannya.
5. Kelompok Tugas
Kelompok tugas adalah orang-orang yang secara bersama-sama
menyelesaikan tugas.
6. Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan adalah orang-orang yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan khusus dan yang menjadi perhatian
masing-masing orang.
7. Kelompok Persahabatan
Kelompok persahabatan adalah persekutuan sosial yang sering
dikembangkan dari situasi kerja, ditetapkan bersama-sama
karena memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama.

Jumat, 09 Maret 2012

seberapa penting pendidikan kewarganegaraan di indonesia bagi mahasiswa

Nama : Bambang Gumelar
KLS : 2EA20
NPM : 11210321





BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya sikap kewarganegaraan sekarang sedikit demisedikit sudah hampir luntur dikalangan masyarakat . contohnya pada kejujuran. Ketekunan dan kebersamaan. Semua sudah hampir luntur dikalangan bangsa kita sekarang , serta menyimpang dari norma norma pendidikan yang ada Maka dari itu pendalaman tentang pendidikan kewarganegaraan sangatlahpenting untuk dipelajari lebih dalam
Oleh karena itu Salah satu mata kuliah kebudayaan diadakan pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan kewarganegaraan berisikan tentang tatakrama, moral, cara bertingkah laku atau berbicara dengan baik dan sopan. Mata kuliah tersebut dapat dijadikan pedoman untuk di apresiasikan dalam kehidapn sehari-hari.
Makalah dalam mata kuliah ini dibuat menitik beratkan sebagai pendidikan untuk teman-teman yang membaca sehingga dapat mengetahui tentang pendidikan kewarganegaraan tersebut.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan tugas makalah ini adalah:
1. Bertujuan untuk memahami tentang pendidikan kewarganegaraan,
2. Mengetahui seberapa penting sikap kewarganegaraan itu harus ditanam agar menjadi pribadi yang baik yang dapat membanggakan bangsa sendiri.
Semoga tugas makalh softskil ini dapat berguna bagi para pembaca. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan Terimakasih.

BAB II
ISI

Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh penulis di latar belakang serta tujuan pada bab awal makalah ini saya ingin memberikan pendapat bahwa seberapa pentingnya mata kuliah pendidikan kewarganegaraan bagi mahasiswa, dan pendapat saya akan saya tuangkan dalam makalah ini.
Menurut saya pendidikan kewarganegaraan itu sangat penting agar mahasiswa serta masyrakat dapat mengetahui tata cara sebagai warga Negara yang baik. Bagaimana berperilaku , apa itu kejujuran , bagaimana cara menjadi dan meraih kesuksesan dengan cara yang baik. Karena perilaku perilaku sudah sidikit menyimpang atau luntur. Banyak terjadi kebohongan untuk mendapatkan keuntungan, ada yang bermalas-malasan dan mengandalkan orang lain untuk mendapatkan yang diinginkan.
Kejujuran, satu hal yang sangat penting untuk kemajuan diri. Bagaimana mau maju kalau jujur saja sulit. Kejujuran sangatlah dicari, dengan kejujuran segala jalan akan menjadi mudah karena tidak ada yang disembunyikan. Tidak ada kecurangan yang terjadi, perasaan tenang. Namun sekarang banyak sekali yang tidak jujur , contohnya kasus korupsi, berbagai macam korupsi yang dilakukan dimasyarakat.
Ketegasan , banyak para pemimpin sekarang yang tidak tegas sehingga rakyat kecil tertindas, yang salah dibilang benar, yang benar dibilang saalah. Siapa kuat dia yang menang, yang berkuasa dia yang berwewenang. Ada uang semua aman. Itu semua merupakan penyimpangan yang sangat merugikan rakyat kecil. Dengan adanya tradisi sogok menyogok. Harusnya yang benrakan biarkanlah pada kebenarannya dan yang salah pada kesalahannya dan semua ditempatkan sesuai kenyataan yang ada, jangan dimainkan atau diperkecilkan seperti itu.


Keuletan , tradisi cara singkat seperti malas mencari pekerjaan sangatlah banyak diindonesia sehingga Indonesia memiliki tingkat pengangguran yang tinggi. Banyaknya wiraswasta tidak mengurangi pengangguran yang ada karena lebih tingginya rasa malas, keberhasilan dapat diraih jika keuletan dapat ditingkatkan.

Beberapa sikap dan sifat ini merupakan salah satu isi dari pendidikan kewarganegaraan, maka dari itu pendidikan tersebut sangat penting agar masyarakat menjadi lebih baik lagi dalam mengapresiasikan kehidupannya sehari-hari dengan bersikap dan bereprilaku sesuai yang tercantum pada pendidikan kewarganegaraan.
Dengan pendidikan kewarganegaraan juga kita dikenal dengan pancasila yang berisi lima sila yang dijadikan pedoman kehidupan. Seperti dalam kehidupan bermasyrakat, berkeagamaan, berpendidikan dan lain-lainnya.
Kewarganegaraan juga mengenal adanya UUD dimana berisi hukuman serta pasal-pasal yang diayomi dalam kehidupan sehari-hari.










BAB III
PENUTUP
3.I Kesimpulan
Memng pada dasrnya Mata kuliah pendidikan kewarganegaraan sangat penting untuk mahasiswa agar mahasiswa dapat menanam serta mengapresiasikan apa yang diajarkan dan dijalani dalam kehidupanan bermasyarakat sehari-harinya.

3.2 Saran
Jadilah warga Negara yang baik agar citra bangsa tetap terjaga. Tetap menjaga kebenaran dan melawan serta memerangi kesalahan , Tanam kejujura, tingkatkan keuletan demi kemajuan bangsa dan diri sendiri dan menjadikan manusia yang menjunjung perbedaan dalam bangsanya sendiri,